Penciuman elektronik adalah suatu alat hasil dari penelitian yang
kemampuannya ditujukan untuk mendeteksi berbagai karakteristik aroma.
Pendeteksi elektronik lumrah disebut dengan penciuman bionik. Dalam sebuah
kamus, Bionik adalah organ yang digerakkan dengan elektronika.
Electronic nose (hidung elektronik) adalah perangkat yang dimaksudkan untuk mendeteksi bau atau rasa. Selama dekade terakhir, "electronic sensing" atau "e-sensing"teknologi telah mengalami perkembangan yang penting dari segi teknis dan
komersial pandang. Ungkapan "electronic sensing" mengacu pada kemampuan reproduksi indera manusia menggunakan sebuah sensor dan
sistem pengenalan pola.
Sejak tahun 1982,penelitian telah dilakukan untuk
mengembangkan teknologi, sering disebut sebagai e-nose, yang
dapat mendeteksi dan mengenali bau dan rasa. Tahapan proses pengenalanyang
mirip dengan penciuman manusia dan dilakukan untuk
identifikasi, kuantifikasiperbandingan, dan aplikasi lainnya, termasuk penyimpanan data dan pengambilan.
Namun, evaluasi hedonis adalah kekhususan dari hidung manusia mengingat bahwa hal itu berkaitan dengan pendapat subjektif. Perangkat ini telah mengalami perkembangan yang banyak
dan sekarang digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri.
Pengujian mutu selama ini menggunakan metoda
langsung. Yaitu dengan memegang, melihat langsung, dan mencium aromanya.
Metode organoleptis ini sangat tergantung dari kondisi seseorang.
Jika seandainya orang yang menguji sedang terserang flu, tentu indra
penciumannya juga akan terganggu. Kebutuhan pengujian yang tidak bergantung
kepada kondisi tubuh menimbulkan ide untuk membuat sebuah prototipeelectronic
nose (selanjutnya disingkat e-nose) yang dapat digunakan sebagai uji
mutu.
Cara Kerja
Sensor Penciuman Elektronik
1. Metode
Fuzzy Learning Vector Quantization (FLVQ)
Metode flvq merupakan metode jaringan neural buatan berbasis
vektor quantization yang mengintegrasikan teori fuzzy dalam proses
pembelajarannya dan mempunyai algoritma yang sederhana tetapi berkemampuan
tinggu dalam pengenalan aroma.
Sistem penciuman elektronik terdiri dari 3 bagian yaitu pertama,
sistem sensor yang mengubah besaran aroma menjadi besaran listrik, kedua,
sistem elektronik yang mengukur besar perubahan frekuensi sensor dan ketiga,
sistem jaringan neural buatan yang melakukan pengenalan aroma.
Fungsi
jaringan neural buatan adalah menyerupai kelakuan otak manusia. Dimana beberapa
neuron berhubungan rapi satu sama lain.Kemampuan kecepatan, ketepatan dan
tingkat keakurasian yang tinggi pada sistem neural sangat dibutuhkan oleh
sistem penciuman elektronik. Maka metode fuzzy learning vector
quantization sangat diperlukan.
Baca Juga : PEMBUATAN RODA GIGI
2.
Metode Quartz Crystal Microbalance (QCM)
Awal alur
kerja penciuman elektronik ini adalah dengan memasukkan uap aroma ke ruang
sensor lalu uap tersebut akan diekstraksi menjadi komponen penyusun uap. Tiap
komponen itu selanjutnya diukur intensitas dan konsentrasinya oleh sensor
Quartz Crystal Microbalance (QCM). Guna menangkap uap aroma, osilator
dimodifikasi dan diberikan tambahan lapisan zat kimia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar